wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 25 Februari 2014

kemacetan jakarta





Tidak ada masalah yang tidak bisa dipecahkan, seberat apapun permasalahan itu.:)






BAB I
PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
Hiruk pikuk kemacetan di Jakarta bukanlah hal yang lazim tentunya bagi para penduduk Ibukota Indonesia ini  karena  kemacetan  merupakan masalah sehari-hari warga Jakarta. Kemacetan yang terjadi hampir setiap saat ini memang membuat lalu-lintas di ibukota terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan  tidak seimbang sehingga membuat lalu-lintas Jakarta begitu  macet.
Kemacetan lalu lintas yang menjadi masalah utama kota Jakarta sudah menjadi rahasia umum.  Pada tahun 2011 Presiden SBY telah menegaskan bahwa Jakarta harus bebas dari kemacetan lalu-lintas pada tahun 2020 dan harus ada kemajuan yang signifikan pengurangan kemacetan pada tahun 2014, oleh karena itu warga Jakarta dan Pemerintah harus  memikirkan hal-hal untuk memperbaiki dan mencari berbagai alternatif upaya pemecahan masalah kemacetan di Jakarta.
Walaupun saat ini sudah ada transjakarta atau busway tetapi itu tidak menjamin bahwa kemacetan di Jakarta bisa di atasi. Pada tahun 2009 saja , jumlah kendaraan kembali naik menjadi 6,7 juta dengan rincian 2,4 juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010, peningkatan jumlah kendaraan menembus angka 7,29 juta dengan rincian 2,56 juta mobil dan 4,73 juta motor. Pada tahun 2011, meningkat lagi jadi 7,34 juta kendaraan, kendaraan roda empat sebesar 2,5 juta dan kendaraan roda dua hampir 5 juta.  Memang tahun ke tahun jumlah volume kendaraan di ibukota  bukannya semakin berkurang tapi malah semakin bertambah, tapi itulah kenyataannya. Untuk itu harus ada upaya ekstra dan tegas yang harus dilakukan oleh pemerintah.[1]
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan ini adalah:
1.         Kapan kemacetan itu terjadi ?
2.         Kenapa samapai terjadi kemacetan ?
3.         Mengapa sampai kemacetan di Jakarta bertambah parah ?
4.         Pihak mana saja yang menyebabkan kemacetan ?
5.         Langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh pemerintah untuk
mengatasi kemacetan ?
I.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan masalah ini adalah:
1.         Untuk mengetahui penyebab terjadinya kemacetan  Jakarta
2.         Untuk mengetahui dampak negatif  dari kemacetan di Jakarta
3.         Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kemacetan di Jakarta

BAB II
PEMBAHASAN

Komponen lalu lintas:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/96/Sistemlalin.jpg/250px-Sistemlalin.jpg
saling mempengaruhi antara manusia, jalan raya, dan kendaraan.
Komponen sistem lalu lintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll).Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalandan tata ruang.
Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.
Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki.Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
Manajemen Lalu Lintas
Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas. Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan dilakukan antara lain dengan:
a. usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan;
b. pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu;
c. penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu
dengan mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda;
d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi
Kegiatan penetapan kebijaksanaan lalu lintas pada jaringan atau ruas-ruas jalan tertentu. termasuk dalam pengertian penetapan kebijaksanaan lalu lintas dalam ketentuan ini antara lain penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan maksimum dan/atau minimum, larangan penggunaan jalan, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
Gambar 2. Penampang jalan
Dari gambar penampang jalan diatas artinya jalan raya harus terbebas dari hambatan seperti pedagang kaki lima, parkir liar, dll.
Rekayasa lalu lintas teknik lalu lintas adalah cabang ilmu teknik sipil yang memanfaatkan ilmu teknik untuk keamanan dan efisiensi pergerakan dantransportasi barang dan benda di jalan raya. Fokus utama adalah keamanan dan efisiensi debit lalu lintas, geometri jalan, trotoar,penyebrangan, jalur sepeda, lampu lalu lintas, dan sebagainya. Teknik lalu lintas berhubungan dengan bagian fungsional dari sistem transportasi.
Tipikal proyek teknik lalu lintas terkait dengan desain alat kendali lalu lintas dan modifikasinya sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terkini. Teknik lalu lintas juga terkait dengan investigasi jalan yang menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas berkali-kali. Pengaturan debit lalu lintas, seperti pengubahan jalur, sementara maupun permanen, juga dilakukan di dalam teknik lalu lintas dengan berbagai pertimbangan seperti adanya konstruksi atau terkait dengan rencana pengembangan daerah pemukiman atau komersial baru. Pengaturan lalu lintas secara otomatis banyak membutuhkan ilmu dari bidang keteknikan lain seperti teknik komputer dan teknik listrik.[2]
Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar teknik lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikan geometrik, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.
Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan prioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya.
Perbaikan fasilitas transportasi secara periodik pernah menjadi perhatian utama dari teknik sipil dalam menjaga lalu lintas, namun kini dengan penggunaan sensor dan program komputer yang mengukur debit lalu lintas (jumlah maupun massa kendaraan), usia pakai fasilitas transportasi bisa ditentukan sehingga perawatan bisa dilakukan tepat waktu.[3]
II.1. Pengertian Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu-lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan atau bisa  dikatakan volume kendaraan lebih besar dari pada volume jalan.Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta danBangkok.Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. kemacetan lalu-lintas telah banyak dijumpai di kota-kotabesar di Indonesia, khususnya pada jamjam sibuk. Salah satu indikator darikemacetan lalu-lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan padaruas-ruas jaringan jalan kota. Dengan melihat korelasi terhadap volume lalu lintas jaringan jalan kemacetan dijaman sekarang tidak bisa dipungkiri lagi karena sekarang maraknya pembuatan mobil-mobil ekspor dan impor mobil dari luar negeri yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan di Indonesia itu.Selain disebabkan oleh jumlah kendaraan yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang ada Kemacetan juga diambil alihnya trotoar.
Menurut Kamus Lengkap B.Indonesia karangan Drs.Bambang Marhijanto macet ialah sendat,tidak bisa bergerak dengan baik,tidak bisa bekerja dengan baik terhenti sama sekali.Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintasyang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.[4]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Macet.jpg/220px-Macet.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

II.2. Waktu dan Asal Terjadinya Kemacetan di Jakarta
           Bagi Jakarta, seolah tiada hari tanpa kemacetan, kecuali pada saat hari-hari raya keagamaan seperti saat lebaran maupun natalan, karena  pada  saat lebaran maupun natalan  ruas-ruas jalan di Ibukota Indonesia ini begitu lengang karena banyak warga  ibukota yang merayakan lebaran maupun natalan  bersama keluarga di luar kota Jakarta. Kebanyakan warga Jakarta dan sekitarnya pasti sering mengalami betapa besarnya perjuangan untuk mencapai tempat kerja,kampus maupun sekolahan bila keluar rumah lewat dari pukul 07.00 pagi, karena pada saat itu  kemacetan sudah dimulai terjadi. Puncaknya pada jam masuk kerja dan jam pulang kerja  salah satunya di daerah Stasiun Kota-Kota Tua Jl. Taman Stasiun Kota No. 1, Jakarta Barat yang bisa dilihat pada beberapa gambaran dibawah ini.
Mengapa kemacetan lalu lintas di Jakarta senantiasa terjadi pada jam-jam yang disebutkan di atas? Jakarta bagaikan kota sentral yang di kelilingi oleh kota-kota “satelit” yaitu: Tanggerang dan sekitarnya, Bogor dan sekitarnya serta Bekasi dan sekitarnya.Pada saat tertentu kendaraan keluar-masuk Jakarta banyak yang berasal dari warga Jakarta sendiri tetapi juga ditambah kendaraan yang berasal dari kota-kota satelit yang jumlah menyamai atau mungkin melebihi kendaraan asal Jakarta. Ada yang sekedar melewati (misalnya dari Tangerang menuju Bekasi akan melewati Jakarta), tetapi ada juga yang memasuki Jakarta dan berdiam atau berkeliaran selama beberapa jam sebelum kembali ke kota masing-masing.[5]

II.3. Penyebab Kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
  • Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
  • Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan darijalur lalu lintas,
  • Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
  • Ada perbaikan jalan,
  • Bagian jalan tertentu yang longsor,
  • Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
  • Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
  • Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
  • Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas.[6]
II.4. Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan di Jakarta
1.         Faktor jalan raya (ruang lalulintas jalan)
2.         Factor kendaraan
3.         Factor-faktor lain

II.4.1. Faktor Jalan Raya (Ruang Lalu-lintas Jalan)
Faktor jalan raya adalah factor yang berasal dari kondisi jalan raya itu sendiri. Buruknya kondisi ruang lalu-lintas jalan serta sempit/terbatasnya ruang jalan yang menghambat pergerakan pengguna jalan.
Penyebab buruknya kondisi ruang jalan antara lain :
•Adanya kerusakan sebagian atau seluruh ruas jalan.
• Pemanfaatan ruang jalan untuk urusan yang bukan semestinya, misal: jalan
digunakan untuk praktik pasar, berjualan, dan perpakiran.

II.4.2. Faktor Kendaraan
Fakor kendaraan adalah factor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan yang melintasi jalan raya. Beberapa hal yang menyangkut kondisi kendaraan dapat  berupa jenis, ukuran, kuantitas(jumlah) dan kualitas kendaraan yang melintas di jalan raya.
Misal: jumlah kendaraan yang beroperasi/melintas melebihi daya tampung jalan raya, banyaknya jenis kendaraan berukuran besar yang menyebabkan mudah terjadinya overload di suatu ruas jalan.
Saat ini factor kendaraan beroda empat khusunya untuk mobil pribadi merupakan kontributor terbesar penyebab kemacetan lalu-lintas di Jakarta, diikuti sepeda motor angkutan umum dan sebagai kontributor terbesar kedua dan ketiga. Logikanya, banyak mobil pribadi yang beroperasi di jalan raya pada suatu saat tertentu secara bersamaan yang akan menyita lahan(ruang) jalan yang memang sudah sangat terbatas. Selain itu, pemakai mobil pribadi di Jakarta sangat tidak efisien. Yang dimaksud dengan tidak efisien adalah jumlah penumpang(termasuk pengemudi) hanya 1 atau 2 orang di dalam satu mobil.
Selain itu pengoperasian Bus Transjakarta (Busway) yang saat ini kurang efisien dalam artian masih kurangnya kuantitas armada dan kualitas pelayanan sehingga menyebabkan volume kendaraan pribadi begitu besar di Jakarta.
II.3.3.Faktor-Faktor lain penyebab macet
Banyak factor-faktor lain selain kedua factor komponen diatas misalnya:
Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
>Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
>Ada perbaikan jalan,
>Bagian jalan tertentu yang longsor,
>Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, seperti:
berjalan lambat di lajur kanan dan sebagainya
>Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi
rendahnya arus lalu lintas.[7]          
II.5. Rasio Kendaraan
Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah kendaraan di Jakarta pada 2007 sebanyak 5,8 juta kendaraan dengan rincian 2,2 juta mobil dan 3,6 juta motor. Pada 2008, jumlah kendaraan kembali meningkat menjadi 6,3 juta kendaraan dengan rincian 2,3 juta mobil dan 4 juta motor.
Pada tahun 2009, jumlah kendaraan kembali naik menjadi 6,7 juta dengan rincian 2,4 juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010, peningkatan jumlah kendaraan menembus angka 7,29 juta dengan rincian 2,56 juta mobil dan 4,73 juta motor. Pada tahun 2011, meningkat lagi jadi 7,34 juta kendaraan, kendaraan roda empat sebesar 2,5 juta dan kendaraan roda dua hampir 5 juta
Rasio kendaraan yang begitu meningkat dari tahun ke tahun memang merupakan hal yang sangat sulit untuk dihindari. Dengan rasio kendaraan yang tiap tahunnya meningkat tentunya tidak mengurangi kemacetan ataupun memperbaiki lalu-lintas di Jakarta tapi malah justru semakin memperburuk lalu-lintas ibukota ini.
II.6. Dampak negatif kemacetan    
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
  • Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
  • Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
  • Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
  • Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
  • Meningkatkan stress pengguna jalan,
  • Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulanspemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.[8]

Dampak Kemacetan Menurut LIPI
Dampak dari kemacetan, menurut penelitian LIPI tahun 2007, adalah kerugian sosial yang diderita masyarakat lebih dari Rp 17,2 triliun per tahun akibat pemborosan nilai waktu dan biaya operasi kendaraan, terutama bahan bakar. Kecepatan kendaraan yang rendah menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi tinggi.Kehausan kendaraan bermotor menjadi tinggi, karena kerja radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi. Belum lagi emisi gas buang yang dapat menyebabkan pemasanan global diperkirakan sekitar 25 ribu ton per tahun.
Hal ini menyebabkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi kelima di dunia setelah Beijing, New Delhi, Meksico City dan Bangkok. Bahkan, ada suatu perhitungan yang memperkirakan kerugian dari kemacetan lalu-lintas ini mencapai Rp 43 triliun per tahun. Dampak pada tahap selanjutnya adalah menurunnya produktivitas ekonomi kota, bahkan negara dan merosotnya kualitas hidup warga kota akibat polusi udara dan stress. Contohnya, angkutan umum yang seharusnya dapat mengangkut enam rit per hari menjadi tiga rit, karena macet.

II.7. Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Peningkatan kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
  2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
  3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
  5. Mengembangkan inteligent transport sistem.

Keberpihakan kepada angkutan umum

                                                                        
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg/220px-JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg
Jalur Bus Transjakarta (Busway)
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
  1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
  2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
  3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di AmerikaMRT di Singapura
  4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,
Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
  1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
  2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
  3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 ataucontoh lain pembatasansepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.[9]
Untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu-lintas di Jakarta, tidak dapat dicapai dengan cara-cara yang “biasa”.Agar tingkat kemacetan di Jakarta dapat dikurangi, maka upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam arti dilakukan dengan serius, menyeluruh dan tidak setengah-setengah. Berikut ini adalah upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, antara lain :
  1. Memperbaiki jalan-jalan yang rusak
  2. Mempelebar ruang jalan di ruas-ruas jalan yang masih memungkinkan untuk dilebarkan.
  3. Menertibkan pedagang asongan yang beroperasi dipersimpangan jalan
  4. Membuat jalur khusus sepeda motor di ruas-ruas jalan tertentu
  5. Membatasi jumlah mobil pribadi yang harus dimiliki
  6. Membatasi jumlah maksimum armada angkutan umum per trayek yang boleh beroperasi
  7. Regulasi operasi kendaraan dengan nomor ganjil awal plat nomor kendaraan, Misalkan nomor awal ganjil pada hari senin tidak boleh beroperasi, bolehnya selasa, kamis, Jumat dan sabtu, dst
  8. Regulasi opeasi warna kendaraan, misalkan Hari senin Mobil pribadi berwarna Hitam, Putih Dan merah saja yang boleh beroperasi, dll
  9. Pada keadaan jalan tertentu yang memadai Kendaraan Roda dua dan  dipisahkan, agar tidak terjadi deadlblock
  10. Perusahaan yang memiliki karyawan menggunakan kendaraan pribadi dalam jumlah tertentu harus memiliki jemputan sendiri
  11. Membersihkan angkutan umum dari orang-orang yang mencari nafkah dengan cara kekerasan seperti ; pencopet dan penodong agar warga merasa lebih aman.
  12. menaikkan biaya parkir di gedung-gedung komersial, seperti mall, dan jalan-jalan utama.
  1. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway
  2. Memindahkan Ibukota Indonesia dari Jakarta  ke kota lain di luar pulau Jawa
Itulah beberapa upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota.Memang upaya-upaya tersebut bukanlah hal gampang yang bisa dilaksanakan tapi jika ingin Jakarta terbebas dari kemacetan sebisa mungkin harus ada upaya yang tegas untuk mengurangi kemacetan yang terjadi.[10]

BAB III
PENUTUP

III.1.Kesimpulan
Dari pembahasan masalah pada bab II penulis dapat menarik kesimpulan bahwa walaupun banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta, tetapi penulis dapat mengambil tiga persoalan pokok penyebab terjadinya kemacetan yaitu :
  1. Terbatasnya lahan (ruang) jalan raya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menambah lahan ruang jalan melalui pembangunan jalan-jalanflyover.
  2. Pemakaian mobil pribadi yang tidak efisien
  3. Bus Transjakarta (Busway) yang saat ini kurang efisien dalam artian masih kurangnya kuantitas armada dan kualitas pelayanan sehingga menyebabkan volume kendaraan pribadi begitu besar di Jakarta.
III.2. Saran
Saran yang dapat penulis berika yaitu
  1. Peningkatan kuantitas armada busway dan peningkatan kualitas pelayanan busway agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke busway
  2. Pembatasan usia kendraan bermotor setelah busway berjalan baik
  3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang melanggar aturan
  4. Aturan yang ketat dan tegas terhadap arus urbanisasi dengan cara seperti pemeriksaan KTP di perketat, dan hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.

Daftar Pustaka


[1]http://auliaswastikafitri.blogspot.com/2011/01/makalah-masalah-kemacetan-lalu-lintas.html
[2] www. Wikipedia. Com, mekanisme jalan raya
[3]Ibid
[4] www. Wikipedia. com
[5]http://alfaridzy.wordpress.com/tag/artikel-kemacetan-jakarta
[6]Ibid . Wikipedia com
[7]http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=119:faktor-faktor-penyebab-kemacetan-lalu-lintas-di-jakarta-dan-alternatif-pemecahan-masalahnya&catid=35:opini-sebelumnya&Itemid=30
[8]Ibid, Wikipedia.com. dampak kemacetan Jakarta
[9]Ibid http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=119:faktor-faktor-penyebab-kemacetan-lalu-lintas-di-jakarta-dan-alternatif-pemecahan-masalahnya&catid=35:opini-sebelumnya&Itemid=30
[10]Ibid


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar